Rabu, 08 Januari 2014

Mikrokontroler

Pengertian Mikrokontroler

Mikrokontroler adalah sebuah chip yang didalamnya terdapat mikroprosesor yang telah dikombinasikan dengan I/O dan memori (ROM/RAM). Penggunaan mikrokontroler lebih menguntungkan dibandingkan penggunaan mikroprosesor. Hal ini dikarenakan dengan mikrokontroler tidak perlu lagi penambahan memori dan I/O eksternal selama memori dan I/O internal masih bisa mencukupi. Selain itu proses produksinya secara masal, sehingga harganya menjadi lebih murah dibandingkan mikroprosesor.
Mikrokontroler adalah suatu alat elektronika digital yang mempunyai masukan dan keluaran serta kendali dengan program yang bisa ditulis dan dihapus dengan cara khusus. Sederhananya, cara kerja mikrokontroler sebenarnya hanya membaca dan menulis data. Sekedar contoh, bayangkan diri Anda saat mulai belajar membaca dan menulis, ketika Anda sudah bisa melakukan hal itu Anda mulai bisa membaca tulisan apapun baik itu tulisan buku, cerpen, artikel dan sebagainya, dan Andapun mulai bisa menulis hal-hal sebaliknya.

Jenis Mikrokontroler AT89S51

Mikrokontroler AT89S51 memiliki keistimewaan sebagai berikut :
  1. Kompatibel dengan produk MCS-51, yakni dalam susunan pena dan instruksi program yang digunakan.
  2. Beroperasi secara penuh pada frekuensi 0 sampai 33 MHz.
  3. Mempunyai sistem memori flash 4K yang dapat diprogram ulang sampai 1000 siklus tulis/hapus.
  4. Memilki tiga tingkat penguncian program memori.
  5. Memiliki 128 x 8 bit RAM internal.
  6. Memiliki 32 jalur I/O yang dapat diprogram.
  7. Memiliki dua buah timer/counter 16 bit.
  8. Memiliki enam buah sumber interupsi.
  9. Memiliki kanal serial yang dapat diprogram.
Susunan pin-pin atau kaki-kaki pada mikrokontroler AT89S51 dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

Adapun penjelasan dari masing-masing pin adalah sebagai berikut:
  • Pin1 sampai 8 (Port 1)
    Sebagai I/O biasa dengan internal pull up. Keluaran dari port ini dapat menangani 4 input TTL.
  • Pin 9 (RST)
    Sebagai reset bagi CPU dengan memberi logik tinggi pada pena reset selama dua siklus.
  • Pin 10 sampai 17 (Port 3)
    Sebagai I/O biasa seperti pada port 1 dan port 2.Port 3 juga memiliki fungsi khusus seperti pada tabel berikut:
    Tabel 1. Fungsi Khusus Port 3
  • Pin Port
    Fungsi
    P1.5
    P1.6
    P1.7
    P3.0
    P3.1
    P3.2
    P3.3
    P3.4
    P3.5
    P3.6
    P3.7
    Mosi ( digunakan pada saat pemrograman )
    Miso ( digunakan pada saat pemrograman )
    SCK (digunakan pada saat pemrograman )
    RXD (port masukan serial)
    TXD (port keluaran serial)
    INT0 (interupsi 0 eksternal)
    INT1 (interupsi 1 eksternal)
    T0 (timer 0 eksternal)
    T1 (timer 1 eksternal)
    WR (write strobe memori data eksternal)
    RD (read strobe memori data eksternal)
    • Pin 18 (XTAL 2)
      Sebagai keluaran dari penguat osilator.
    • Pin 19 (XTAL 1)
      Sebagai masukan ke penguat osilator.
    • Pin 20 (GND)
      Dihubungkan dengan ground supply.
    • Pin 21 sampai 28 (Port 2)
      Sebagai I/O biasa 8 bit dua arah (bidirectional) dengan pull-up internal. Keluaran port 2 dapat menangani 4 input TTL.
    • Pin 29 (PSEN)
      Berfungsi pada saat mengeksekusi program yang terletak pada memori eksternal. PSEN diaktifkan dua kali masing-masing siklus mesin.
    • Pin 30 (ALE/PROG)
      Pulsa ALE untuk menahan alamat bit rendah selama mengeksekusi memori program eksternal.
    • Pin 31 (EA)
      Bila pena ini diberi logik tinggi maka mikrokontroler akan melaksanakan instruksi dari memori program internal. Untuk mengeksekusi memori program eksternal EA harus diberi logik rendah atau dihubungkan ke ground.
    • Pin 32 sampai 39 (port 0)
      Sebagai I/O biasa 8 bit dua arah (bidirectionalopen drain. Keluaran port 0 dapat menangani 4 input TTL.
    • Pin 40 (VCC)
      Dihubungkan ke VCC  +5 volt

0 komentar:

Posting Komentar